Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Senin, 09 September 2013

Bagaimana R4BIA Muncul?




 Artikel ini digunakan untuk membantu teman-teman lebih mudah memahami artikel di www.r4bia.com dan saya hanya mencoba untuk menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. semoga bermanfaat.


Para pemilik dari tanda ini telah syahid di Bundaran Rabia Al Adawiya oleh para tentara militer pada 3 Juli 2013 di Mesir.
 

Para penduduk Mesir, yang ingin mempertahankan kepercayaan, kebebasan, masa depan mereka dan pilihan yang telah mereka percayakan pada Presiden terpilih pertama di Mesir, meluncurkan perlawanan masal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah dunia pada 28 Juni di Bundaran Rabia al-Adawiya.

 

Tanda tersebut terlahir di sana pada saat mereka mengangkat empat jari pertama kali. Tidak pernah ada yang tahu siapa yang mengusung tanda tersebut atau siapa yang membawa ide tersebut.
 

Saat mereka ditanya dua bulan kemudian apa maksud dari tanda tersebut, mereka menjelaskan: “Ini adalah ‘tanda Rabia’. ‘Rabia’ berarti empat atau ke empat dalam bahasa arab. Nama dari bundaran ini datang dari Rabia al-Adawiya, seorang wanita yang diberkati diantara para hamba-hamba Allah yang beriman. Dia dinamai Rabia karena di adalah anak ke empat dari keluarganya. Kami menggunakan tanda tersebut guna menghargai jasanya.”
 

“Alasan kedua kenapa tanda ini adalah untuk mempertegas fakta bahwa Mohamed Morsi adalah Presiden keempat dari Mesir setelah Gamal Abdel Nasser, Anwar Sadat dan Hosni Mubarak. Kami membuat tanda tersebut untuk mengingatkan orang-orang akan Kepresidenannya.”
 

“Lagipula, bagi mereka yang berkumpul di Bundaran Tahrir untuk mendukung para militer menggunakan tanda V yang disimbolkan dengan dua jari. Kami tidak mau menyamai orang-orang tersebut. Kami memakai dan menyebarkan tanda Rabia dalam rangka untuk membedakan jatidiri kami dengan mereka.”
 

Ketika para pendemo yang pro-demokrasi menjelaskan hal ini pada tanggal 14 Agustus pagi, para tentara Mesir bergerak ke Rabia al-Adawiya untuk melancarkan pembunuhan masal para penduduk tak bersalah yang terbesar sepanjang sejarah yang pernah ada. Sepertinya beberapa orang yang menjelaskan arti dari tanda juga syahid di sana. Website ini berisi foto-foto dan panjang video yang dibuat oleh mereka yang membuat tanda tersebut di saat-saat terakhir, tepat sebelum terjadi pembunuhan masal.
 

Setelah kejadian pembunuhan masal di Mesir, tanda Rabia menjadi semakin dikenal, kemudian mulai menyebar keseluruh penjuru Muslim di dunia.
 

Dalam kurun waktu yang singkat, tanda tersebut menjadi menjadi sebuah simbol yang diadaptasi oleh para Muslim dari berbagai golongan dan dari berbagai lapisan masyarakat yang telah tegas melawan negara-negara baik timur maupun barat yang memilih untuk memaksa ribuan warga tak bersalah menjadi subyek kekerasan di Mesir.
 

Diantara beberapa logo-logo yang didesain untuk merepresentasikan tanda Rabia, terpilihlah satu logo dengan tangan hitam dan background dasar warna kuning terlihat mencolok dari yang lain. Orang-orang kemudian mulai menggunakannya dimana-mana. Sebagai catatan, mengenai desain tersebut, pembuatnya menjelaskan kenapa warna kuning dipilih adalah merepresentasikan kepada kubah emas dari Masjid Qubbatus Sakhra di Jerusalem, kiblat pertama ummat Muslim, dan warna hitam adalah seperti kain hitam penutup Ka’bah.
 

Tanda Rabia kemudia menyebar hingga batas Negara atas doa dari para syuhada Rabia, dan menjadi simbol dari komunitas Muslim secara global.
 

Jawaban-jawaban ditemukan pada website ini dengan pertanyaan yang mengacu “Apa itu R4BIA (What is R4BIA) ?” dikumpulkan dan dipilah sebagai penafsiran  yang dibutuhkan oleh  para Muslim di seluruh dunia.
Dan sekarang, intelektual Muslim, para pemikir, wartawan dan masyarakat umum melanjutkan untuk menjelaskan tanda dalam bermacam-macam cara.
 

Tanda Rabia adalah simbol kebangkitan, yang dipicu oleh dampak dari pembunuhan missal, penindasan dan kebuntuan politik, ekonomi dan tekanan budaya – baik di Barat maupun di Timur – yang ditujukan kepada Islam dan para Muslim.
 

Konsep-konsep barat seperti demokrasi, hak asasi, kebebasan, persamaan dan hak untuk hidup, selalu dielu-elukan dalam standar ganda, sama sekali tidak ditegakkan di Palestina, Syria, Bosnia dan terakhir di Mesir. Dengan semangat dari tanda Rabia, semua hal tadi akan diinterpretasikan kembali melalui prinsip-prinsip Islami.
 

Dengan ridho Allah, kebangkitan ini akan menjadi sumber inspirasi bagi setiap individu, terlepas dari kepercayaan dan etnik, bagi siapa saja yang mencari keadilan, persamaan dan kebebasan di dunia ini. Mendukung setiap maksud baik setiap usaha dalam pencarian hak dan kebebasan yang tersebar melalui tanda ini dan indikasi dari perikemanusiaan.
 

Tanda Rabia dan doa para syuhada menyatukan kembali para Muslim dan Negara-negara Islam, yang terisolasi dalam batas-batas Negara-negara penjajah baik di Timur maupun di Barat. Tidak ada satu Negara, kelompok atau individu yang mengeklaim tanda ini sebagai  miliknya. Agar hal ini tidak menggugurkan rahmat yang telah Allah berikan kepada Muslim dunia untuk para syuhada.
 

Tanda ini juga bukan milik dari admin website ini dan juga tidak mengelolanya, mereka hanya sebagian dari hamba Allah.
 

Komunitas Muslim globalakan memetakan jalurnya sendiri.
“Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara” (QS. Al Ahazab 33:3)
 

sumber: R4BIA.com

0 komentar: