Melanjutkan tema sebelumnya, tentang pengenalan sunnah, sekarang kita akan menuju pada bab fungsi-fungsi sunnah. Terkait dengan itu, ajaran-ajaran Islam, asas dan hukum-hukumnya yang terkandung di dalam al-Qur'an umumnya hanya bersifat global, hanya sedikit sekali yang bersifat rinci. Ajaran-ajaran Islam yang bersifat umum itu dirinci dan dijabarkan oleh sunnah-sunnah Nabi Muhammad s.a.w. Misalnya, perintah Allah yang tertuang di dalam al-Qur'an tentang kewajiban mengeluarkan zakat dan mendirikan shalat. Tata cara kedua rukun Islam ini sama sekali tidak dijelaskan di dalam al-Qur'an. Nabi Muhammad s.a.w. memberi perincian terhadap dua perintah Allah s.w.t. itu, dengan mengatur bagaimana zakat harus dikumpulkan dan dibayar, dan Nabi s.a.w. pula yang memberi contoh bagaimana shalat itu harus dilaksanakan. Dalam bidang akhlak, kehidupan Nabi s.a.w. sendiri adalah teladan yang harus dicontoh oleh umat Islam (QS.33:21)
Di samping merinci ajaran-ajaran Islam yang bersifat umum yang tertuang di dalam al-Qur'an, Sunnah mempunyai fungsi-fungsi atau kedudukan lain terhadap al-Qur'an. Fungsi atau kedudukan itu adalah sebagai berikut:
Di samping merinci ajaran-ajaran Islam yang bersifat umum yang tertuang di dalam al-Qur'an, Sunnah mempunyai fungsi-fungsi atau kedudukan lain terhadap al-Qur'an. Fungsi atau kedudukan itu adalah sebagai berikut: