Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Selasa, 22 Februari 2011

Al-IKHTILAF WA ADABUHU

(Memahami Perbedaan Pendapat dan Etikanya)

oleh: Ust. Diding Harmudi, LC

 Perbedaan ulama dalam masalah hukum Islam yang tidak bersifat prinsip, yaitu yang dihasilkan oleh ijtihad, dalam sejarah Islam sering menyebabkan munculnya peristiwa-peristiwa yang memilukan. Padahal, perbedaan-perbedaan seperti itu sudah muncul sejak masa Rasulullah saw. sendiri masih hidup, dan hal itu sama sekali tidak menimbulkan hal-hal yang menimbulkan prmusuhan dan kebencian. Nabi Muhammad saw. mentolelir terjadinya perbedaan di antara sahabatnya. Perbedaan-perbedaan yang sudah ada sejak masa sahabat semakin lama semakin banyak jumlahnya terutama sejak wilayah kekuasaan Islam semakin meluas. Perbedaan-perbedaan itulah yang kemudian melahirkan mazhab-mazhab hukum yang berbeda di kalangan kaum muslimin. Namun, sebagaimana para sahabat, imam-imam mujtahid dan imam-imam mazhab pun tidak fanatik dengan pendapatnya. Sikap mereka itu, seharusnya menjadi teladan bagi generasi sekarang ini.   

Artikel ini membahas masalah-masalah yang berkenaan dengan perbedaan pendapat  yang dalam istilah fiqih disebut khilafiyah atau ikhtilaf. Pembahasan ini akan dibagi menjadi lima bagian, yaitu: (1) pengertian perbedaan pendapat dan penyebabya, (2) perbedaan pendapat di masa Rasulullah saw, (3) perbedaan pendapat para sahabat, tabi’in, dan Imam Mazhab, dan (5) etika dalam perbedaan.

Pengertian al-Ikhtilaf

Ikhtilaf menurut bahasa