Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Sabtu, 25 April 2015

Makna Lagu Permainan Daerah Sluku Sluku Bathok

Kalian pasti pernah nyanyiin ini lagu, baik yg sudah jenggotan putih atw yg masih gundul dagunya. Sapa sangka lagu itu dbuat oleh masayikh besar Sunan Giri, pesan yg dalam pada lagu kanak-kanak. Malahan bisa jadi anak-anak kita pasti tidak pernah memainkannya. 

Sungguh makna yang menggugah hati nurani kita, namun sejak kecil kita mungkin tidak pernah diajarkan bagaimana arti syair lagu permainan tersebut sebenarnya. Hanya sebatas lagu gurauan saja barang kali. Mari simak bersama sepetik bait lagu kenangan:

SLUKU2 BATHOK 
(SUNAN GIRI)




Sluku2 bathok. (Usluk fa usluka bathnaka)
Bersihkanlah batinmu, sebelum membersihkan ragamu.

Bathoke ela elo (Bathnuhu la ilaha illallah)
Selalu berzikir dan ingat kepada Allah.

Si Rama menyang Sala. (Sharimi Yasluka)
Bersucilah lalu dirikan shalat.

Oleh2e payung motha. (Laailaha illaallah hayun wal mauta)
Berzikir dan bertobat sebelum dijemput maut.

Mak jenthit lolobah. (Mandzalik muqarabah)
Maka siapa yang dekat (pada Allah)

Wong mati ora obah. (Hayun wal mauta innalillah)
Dari hidup hingga mati adalah milik Allah

Yen obah medeni bocah. (Mahabbatan mahrajuhu taubah)
Kecintaan yang menuju pada taubat

Yen urip goleka dhuwit. (Yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq)
Sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar



Kanjeng Sunan Giri, atau bernama asli Muhammad Ainul Yakin ini sungguh seseorang yang sangat cerdas dan pandai dalam bersyair dan memadukan kata. Beliau mencoba membuat akulturasi bahasa dari bahasa jawa dengan bahasa arab yang penuh dalam maknanya.

Kita sudah dari kecil untuk melakukan pembersihan diri dan hati, tadzkiyatun nafs. Dimana tidak hanya jasad saja yang harus dibersihkan setiap hari pada saat mandi saja, tapi melalui dzikir dan doa kita diharapkan mampu mengingat Allah.

Selain bersuci dengan melakukan wudhu kemudian diperintahkan untuk bersholat menghadap Allah, Sunan Giri mengisyaratkan kepada kita untuk selalu berdzikir dan bertaubat atas segala dosa yang telah kita perbuat baik secara disengaja ataupun tidak, karena hidup ini hanyalah sementara sebelum ketetapan yang pasti akan datang, maut menjemput kita.

Sang Sunan memberikan isyarat bahwa kehidupan ini tak lain adalah pemberian Allah SWT. Dia yang menciptakan dan Dia pulalah yang mematikan. Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang senantiasa memperbarui taubatnya, karena itu menandakan bahwa manusia itu tidak lain hanyalah hamba-Nya yang tercipta dari setetes air yang memancar.

So sobat, ngapain juga kita masih sombong sama kekayaan, ketampanan paras, atau pangkat kita yang tinggi. Semua itu dapat dengan mudah Allah SWT balik. At the end, mari perbanyak amalan-amalan sholih kita. Yang belum bisa mengaji mulailah belajar mengaji. Jangan sampai kelak anak-anak kita diajari ngaji oleh orang lain, pamali. Biar kalau kita mati nantinya, kita dapat pahala yang takkan pernah putus meski kita mati, bukannya guru ngaji anak kita yang dapat pahalanya. hehehe..
Wallahu'alam bishawab.

0 komentar: