Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Rabu, 22 April 2015

Catatan Kecil Perjalanan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Masih banyak yang belum tahu siapa Umar bin Abdul Azis itu. Berikut ini sepenggal kisah kecil seorang Khalifah yang sangat bijaksana tersebut. Tak hanya sayang terhadap muslim tapi juga kepada orang non-muslim lainnya. Salah seorang yang dapat dijadikan idola oleh para pemuda masa kini selain Rosulullah tentunya. 

Semoga kisah berikut dapat memberikan pencerahan kepada semua khalayak agar dapat berfikir jernih bahwa Islam adalah Rahmatan Lil 'Alamin. Baik Islam maupun tidak ia akan hidup tentram berada dalam sistem Islami yang sebenarnya. Semoga kutipan twitter dari seorang penyemangat @ErieSudewoID dengan hastag #UmarbinAbdulAziz bisa membuka mata setiap orang bahwa Islam adalah BAIK!!!


  1. "Nama Umar bin Abdul Aziz tercatat dengan tinta emas dalam sejarah karena akhlak mulianya. Beliau disejajarkan dengan 4 khalifah pendahulu"
  2. Suatu hari seorang sahabat datang menemuinya: “Hai Umar. Aku mimpi tentangmu semalam”. Apa yang engkau mimpikan? tanya Umar"
  3. Dalam mimpiku, aku lihat engkau berhadap-hadapan dengan Rasulullah SAW. Beliau berpesan: “Jika engkau pimpin umat, contoh kanan kiriku”
  4. Di kanan Nabi Muhammad SAW tampak Abu Bakar RA tersenyum. Di sebelah kiri, berdiri kokoh Umar bin Khaththab RA
  5. Senangkah Umar dengar hal itu? TIDAK. Sikapnya tunjukkan pribadi kuat berkait dengan kebijakan sebagai pemimpin 
  6. Mendengar cerita mimpi itu, menangislah Umar bin Abdul Aziz. Dia paham. Sebab sebentar lagi ia bakal dilantik jadi khalifah
  7. Hari yang ditakutkan pun datang. Kenapa ditakutkan? Baginya jabatan itu amanah. Itu tanggung jawab. Bukan untuk nikmati hak dan fasilitas.
  8. Saat hendak diba’iat beliau tanya pada penjemput: “Untuk apa kereta kuda bagus ini?” Komandan pasukan menjawab: “Untuk dinaiki tuan”
  9. “Bawa kereta ini ke pasar. Jual. Serahkan hasilnya ke Baitul Maal (BM). Biar aku naik kudaku sendiri,” kata Umar tenangkan penjemput
  10. Usai di bai’at, Umar temui isterinya: “Hai Fatimah isteriku, masihkah engkau ingin jadi isteriku?” tanyanya | #UmarbinAbdulAziz
  11. “Ya, eea lah,” kata isterinya bingung. Mungkin di zaman sekarang, pikir isteri, belum sebulan menjabat, koq suami sudah mulai bertingkah
  12. “Kalau begitu, serahkan perhiasan yg engkau sukai ke Baitul Maal. Kecuali mahar nikah dariku,” kata Umar mengejutkan | #UmarbinAbdulAziz
  13. Sebelum Umar diangkat khalifah, kekayaannya 40.000 dinar. Ada yang katakan 400.000 dinar. Saat wafat hanya wariskan 40 dinar saja
  14. Dengan cara ini, para isteri pembesar, satu persatu mulai serahkan perhiasan ke BM. Yang awalnya enggan, diam-diam akhirnya ikut juga
  15. Kebijakan berlanjut. Dia putus fasilitas untuk para pembesar Bani Ummayah. Terjadi 'gempa bumi', yang mengejutkan lingkaran istana
  16. Kini, siapa berani putus fasilitas bagi pembesar dam mantan pembesar yg bertahun-tahun menikmatinya karena dianggap berjasa bagi negeri
  17. Merasa berjasa. Lha, bukankah itu sdh tugasnya. Dapat fasilitas berlebih. Lho, bukankah mereka digaji lebih dari cukup saat bekerja?
  18. Mau tahu fasilitas itu? Rumah, mobil, perjalanan dinas, listrik, air, jas, SPJ, dll. Cuma napas saja yg tak dibiayai negara
  19. Soekarno bilang: “Barangkali hidup kita memang sederhana. Tapi itu tak mengapa. Asal dalam hidup kita masih punya harga diri”
  20. Mengapa fasilitas berlebihan tak pernah digugat? Ke-1 memang nikmat. Ke-2 ini korupsi berjamaah. Semua yang terlibat, kebagian rezeki
  21. Sayang saya belum pernah jadi pejabat. Kalau jadi, haha… bukan hanya sikat bleeeeh. Tapi minta tambah ladi dong. Eunaaaak tenaaaan
  22. Utk mengubah kebijakan itu, dikirim utusan yang dekat dengan khalifah. “Jika begitu, saya bawa anda semua ke pengadilan,” Umar tegas
  23. Karena itu, Umar diracun pembantunya. Umar bertanya, mengapa engkau racuni aku? “Aku dijanjikan 1000 dinar,” kata pembantunya
  24. Sebelum wafat, apa lagi yg dilakukannya? Dia pecat  gubernur yg akhlaknya amat buruk. Suka suap, foya-foya, wanita, intrik, dzalim dll.
  25. Umar pun terjun ke pasar. Dia ingin pastikan, bahwa pasar harus jamin hak-hak pembeli. Timbangan pun musti pas. Keadilan ditegakkan
  26. Datang pendeta tuntut keadilan. “Tuan, sebelum anda jadi khalifah, tanah gereja ku diserobot. Kini di atasnya dibangun masjid”
  27. Umar pun memanggil imam yg dimaksud. “Jika tidak dikembalikankan, besok aku penjarakan engkau,” pinta Umar menggetarkan
  28. Terjadi kekisruhan di masyarakat. Inilah, itulah. Akhirnya sang pendeta minta pada Umar, untuk diskusi dengan imam masjid
  29. Mereka pun datang setelah berdiskusi. Umar berkata: “Apa yang engkau putuskan, silahkan jalankan. Saya dukung total” #CharacterBuilding
  30. Datang pula rombongan. Saat berhadapan, seorang anak belasan tahun berdiri. “Yang lebih tua yang harus bicara”, pinta Umar
  31. Anak ini menjawab: “Tuanku, jika usia yang jadi ukuran. Tentu masih banyak orang yang lebih berhak duduk sbg khalifah ketimbang tuanku”
  32. Kali ini Umar terkejut. Sambil meminta maaf, dia persilakan anak itu bicara. Sbg jubir rombongan, tutur kata anak itu memukau Umar
  33. Tak lama datang utusan membawa anggur untuk Umar. “Jual anggur ini ke pasar. Hasilnya berikan utk makan kuda itu,” perintah Umar
  34. Setiap hari Umar cari orang miskin. Itu tanggung jawab khalifah. Ada satu saja lapar, dia khawatir akan jadi pertanyaan malaikat kelak
  35. Seorg Yahudi mengatakan pada temannya: “Minta hakmu. Lihat petugas BM sedang mencari orang sepertimu”. Temannya menggeleng dan sembunyi
  36. Setelah diantar, seorang wanita berbalik. “Tadinya aku hendak minta bantuan. Rumah Khalifah ternyata tak lebih baik daripada rumahku”
  37. Tergetarlah yg mengantar, saat wanita itu berkata: “Aku ridho akan pemimpinku. Aku malu pd Khalifah. Aku tak mau terima dana zakat lagi”
  38. Kenapa anda ridho, tanya yg mengantar. “Hidup khalifah sederhana saja. Hidupnya tak lebih baik drpd keluargaku. Demi Allah aku ridho”
  39. “Meski aku hanya makan sehari sekali, aku tak mau terima zakat. Biarkan org yg lebih berhak utk menerima zakat”, katanya lagi
  40. Dikirim nya petugas BM ke negeri Irak skrg. Belum sampai di sana, ternyata di jalan bertemulah dengan pegawaiBM dari Irak
  41. Petugas Umar berkata: “Aku dikirim khalifah utk cari orang miskin di daerahmu”. Petugas dari negeri Irak pun terkaget-kaget
  42. Dia berkata: “Aku dikirim gubernur untuk mencari kalau-kalau ada orang miskin di Madinah”. Kali ini petugas Umar yang kaget.
  43. Akhirnya mereka sepakat untuk melanjutkan ke negeri Afrika Selatan skrg. Tujuannya, mencari orang miskin di negeri Mandela sekarang
  44. Hampir tiap malam Umar berkeliling utk tahu kondisi masy. “Bgmn masy yg engkau jumpai di perjalanan?” tanya Umar saat menyamar
  45. “Oh masy baik2. Ada peternak bilang, kambingnya tak lg diterkam serigala. Itu tanda Khalifah sangat adil”, jwb khafilah yg ditanya
  46. Sebelum jwb itu tuntas, Umar sdh menghilang dlm gelap. Sambil menangis Umar mhn ampun. Apa betul sangkaan org padanya
  47. 48. Umar pun Tanya pd pembantunya: “Bgmn kbr umat?” Jwb pembantunya baik2 saja. Kecuali ada tiga pihak yg menderita. “Siapa”, tanya Umar
  48. “Aku. Kuda tuanku. Dan keluarga tuanku”, kata pembantunya. Menangislah Umar sejadi2nya. “Ampuni aku ya Allah, ampuni”, lirihnya
  49. Satu hari Umar mendengar bhw pasukannya yg ditawan Romawi, telah dicungkil matanya karena tak mau pindah agama.
  50. Umar pun menulis surat pd Kaisar Romawi. Isinya amat menggetarkan. Tapi tak pernah diungkap krn mencoreng keagungan & kemegahan Romawi
  51. Isi surat: “Jika engkau tak kembalikan tawananmu, akan aku kirim pasukan yg belum terjadi dalam sejarah peperangan manusia”
  52. “Panglima perangku sampai di Rum (ibu kota Romawi), tapi pasukan terakhirku masih ada di Madinah” | #CharacterBuilding
  53. Gemetar lutut sang kaisar. Akhirnya pasukan yg dicungkil matanya itu, dikembalikan kepada Umar bin Abdul Aziz 
  54. Ketika Umar wafat akibat racun itu, Paus menulis surat. Isinya: “Telah berpulang seorang Raja yg Paling Adil yg pernah ada di dunia”
  55. Di atas pusaranya, Fatimah isterinya bersenandung: “Sejak engkau menjadi khalifah, wahai suamiku, aku jarang sekali mandi junub"
  56. Engkau pulang ke rumah, menangis sambil bersujud di sajadah. Engkau selalu berkata: “Ya ummati, ya ummati” 
  57. Umar bin Abdul Azis memimpin jazirah Arab tak lebih dari 2 – 3 tahun. Tapi iman & ahlaknya menuntun menjadi hamba yg dikagumi
  58. Allahu Akbar 3x, walillahi ilhamd. Semoga ini menjadi pelajaran bg kita, terutama jg bagi para pemimpin negeri ini. Wallahu’alam

0 komentar: