Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Kamis, 18 Agustus 2022

Senja yang Takkan Pernah Berhenti




Inspirasi dari Seorang Mbah Kamsih, dari Belajar Ngaji hingga Berangkat Haji


Tampak kali sore itu di Musholla Nurul Falah Desa Jepang, beberapa Ibu-ibu sedang menunggu giliran untuk mengaji Quran di Taman Pendidikan Quran (TPQ) untuk Dewasa yang diadakan oleh Bagus Pandu Wicaksana, seorang Relawan Inspirasi Rumah Zakat yang bertugas di Desa Berdaya Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Salah satu peserta yang menarik perhatian Bagus Pandu adalah Mbah Kamsih, anggota paling tua yang masih setia menunggu giliran membacanya.


Mbah Kamsih adalah sosok kelahiran tahun 1943, berarti jika dihitung-hitung usianya lebih tua dari Negeri ini merdeka. Beliau menceritakan masa mudanya saat putus dari Sekolah Rakyat (SR) kelas 1, dikarenakan bapakny meninggal dan tidak ada yang membiayai sekolahnya waktu itu. Sejak itu beliau ikut kerja serabutan dari buruh rokok dan jualan makanan untuk membiayai hidup keluarganya, termasuk kakak-kakaknya waktu itu. Beliau hanya mampu membaca terbata-bata ejaan bahasa dan saat itu belajar membaca Quran hanya sebuah angan saja.

Mbah Kamsih mengakui kalo dia belajar mengaji sudah lama sekali. Mengaji sama guru ngajinya sewaktu muda dengan cara menghafal hurufnya saja tanpa belajar makhroj bacaannya. Beliau sangat senang dengan kehadiran Rumah Zakat ketika membuka kelas TPQ untuk lansia pada tahun 2019 lalu di Musholla Nurul Falah. Beliau sangat tertarik dan bercita-cita agar bacaan qurannya semakin baik dan lancar bacaannya.

"Alhamdulillah putrane tigo mpun mentas sedanten. Mpun gadah griyo piyambak-piyambak. (Alhamdulillah anak saya tiga-tiganya sudah pada berkeluarga dan kerja semua dan sudah punya rumah sendiri-sendiri." Kenangnya kepada Relawan Inspirasi Bagus Pandu. Saat ini beliau tinggal sendirian karena sudah ditinggal lebih dulu oleh suaminya sepuluh tahun yang lalu menjemput ajal. 

Meski sekarang beliau sudah mapan dan putra-putrinya juga sudah berhasil, karena semangatnya, kesehariannya tetap ia isi dengan jualan keliling menggunakan sepeda ontel. Beliau menceritakan kegigihannya untuk berjualan tempe setiap hari. 

"Saya ini tua, tinggal seorang diri, tapi saya memang berniat untuk terus berjualan dan juga belajar mengaji di Rumah Zakat ini. Alhamdulillah mas dari hasil nabung sendiri saya kalo masih diberikan umur panjang bisa berangkat haji.  Beberapa tahun lagi saya bisa berangkat haji kata petugasnya." Kata beliau sambil memegang buku qiroati dan menghitung-hitung jari.

Beliau menceritakan semangat ngajinya ini agar nanti bisa menjadi bekal untuk menghadap ke Baitullah. Beliau bercita-cita bisa membaca Quran dengan lancar di Tanah Suci Mekkah nanti.

Bersama beberapa relawan lokal yang ada di Desa Jepang yang bersedia membantu  para lansia untuk dapat melancarkan bacaannya di kala senja, Bagus Pandu turut bersyukur telah di temukan oleh para pejuang senja tersebut. 

Salah satunya adalah ustadzah Atit, beliau adalah salah satu guru Qiroati yang rela menyempatkan waktunya yang terbatas selepas mengajar di salah satu sekolah dasar swasta untuk berbagi ilmu dengan para ibu-ibu lansia.

“Kita tidak tahu kapan kita dipanggil oleh Alloh. Semangat mereka yang menjadikan tenaga bagi kami untuk terus mengajar hingga sekarang. Dari bacaan mereka yang grotal-gratul hingga bacaan mereka bisa perlahan-lahan lancar sesuai tajwid.” Ujar Ustadzah Atit sembab dan tersenyum mengenang perjalanan mengajar para ibu-ibu tersebut.

Semangat Mbah Kamsih yang sudah berusia 79 tahun ini semoga bisa menular kepada seluruh anggota dan menginspirasi untuk kita semua. Belajar memperbaiki bacaan Quran tak mengenal waktu. Cita-cita mulia beliau juga semoga tertular kepada kita semua agar senantiasa berusaha untuk bersujud di Tanah Suci untuk beribadah Haji. Aamiin.


#RelawanKebaikan #RelawanKemanusiaan #BerbaktiUntukNegeri




0 komentar: