Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Senin, 13 Februari 2012

Kisah Bagaimana Membunuh Valentine


"Di suruh pasang status gini: pokoke cintaku hanya untukmu duhai baginda Rosul, setelah Alloh tentunya," kataku. "trus istrimu, mamahmu, papahmu, dan sodaramu laennya??" tukas sebelahku sambil ngelirik. "ya.. itu setelah mereka." Jawabku sambil garuk-garuk kepala.

“Yeeee…. Sama aja bodong!!” katanya sambil mukul kepalaku.

“Eh, omong-omong ente juga lagi kena virus Valentino Jahil nih?”

“Kamsudnya apaan brur?
Kok bawa-bawa Valentino Jahil sgala!! ” tanyaku mrengut mendengar rider faforitku di katain jahil segala.

“Mangap om, bukan kamsudku berkata demikian terhadap rider faforit ente, ini valentine yang lain mas bro, bukan agan Val Rossi. Sekarang kan jamannya orang-orang pada kegilaan say love di musim februari ini. So then, kirain ente juga ketularan bilang say love gitu..” terangnya dengan memegang pundakku.

“Hahaha.. Ente kali yang kegirangan gag punya bini buat nyalurin rasa yang terpendam itu.” Balasku sambil balik memegang bahunya. Begitu kira-kira percakapan minggu-minggu ini  dengan kawan saya.
Marak kali cerita tentang valentine sekarang ini. Sempat teringat saat SMA dulu. Aku bersama kawan-kawan PII (Pelajar Islam Indonesia) merayakan valentine dengan konsep yang berbeda dari anak-anak muda saat itu. Di mana orang-orang merayakannya dengan berpesta pora dan candlelight dinner bersama sang kekasih di sebuah cafĂ© atau di pojokan jalan raya, kami merayakannya di Masjid Jami’ Prambatan Lor.

Kami membedah habis tentang valentine. Dari mana asal perayaan dan sejarah peringatan hari valentine itu. Dan ternyata ini merupakan salah satu konspirasi (wuihh.. kospiransi apa komplikasi yah??) orang Yahudi untuk melemahkan pola pikir kita terhadap konsep kasih sayang dengan sesama.
Lantas kenapa kasih sayang perlu dirayakan sehari dalam setahun? Bukankah seorang ibu kepada anaknya selalu menerapkan kasih sayangnya setiap hari?  Bangun setiap malam ketika mendengar tangisan anaknya padahal jam dinding baru berteriak dua kali dentuman. Tidakkah kita ingat itu? (haha.. tentu saja kita akan lupa). Bahkan sebaliknya, saat kita beranjak dewasa, bagaimana kita mengembalikan cinta dan kasih sayang itu kepada mereka.

Padahal Islam dalam Al Qur’an mengajarkan beda dengan itu:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS. Al Isra: 24)

Apakah dengan memberikan coklat di tanggal 14 februari? Atau mengajak makan lezat ke sebuah Rumah makan terkenal? Atau dengan memberikan bakti kita kepada mereka, orang tua kita, setiap saat.

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Nah loh, kita selama ini ngerayain apapun namanya itu, aka. Valentine day, juga akan dihisab oleh Alloh suatu saat kelak di padang mahsyar. Sebenarnya, esensi perayaan Hari valentine pada tanggal  14 februari hanyalah merupakan sebuah pengakuan terhadap seorang biarawan bernama Pedro St. Valentino yang gagal meraih cintanya bersama sang pacar hingga mereka menemui ajalnya. Mati hanya demi cinta manusia, sungguh merupakan kematian sia-sia jika tanpa didasari dengan keimanan pada-Nya. Lebih jelasnya berikut kisah nyata dari seorang Valentine.

Sungguh merupakan hal yang ironis apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalehan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan sang penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Demi cintanya ia bersedia untuk dipenjarakan. Lalu melalui surat-suratnya yang ia titipkan kepada sang sipir penjara ia membuat pesan-pesan cinta untuk sang pacar tercinta. Karena cinta terlarang itu maka Raja Claudius II menghukumnya mati.

Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani, pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak 'akidah' kita sebagai seorang muslim sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan, perjodohan dan kasih sayang.

Masih berkaitan dengan "VALENTINE" , pada tanggal 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!!  Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..
Meskipun begitu, kita sebagai umat muslim di tanah Indonesia ini kudu bangga dengan idola kita, orang yang lebih sholeh dari Pedro valentine, orang yang lebih kuat perjuangannya dari pada Pedro Valentino, orang yang mencurahkan cintanya untuk semua ummat, bahkan bukan ummatnya pun ia cintai dan ia lindungi, tak seperti Pedro Valentino yang rela mati hanya untuk cinta butanya. Tentunya kita tahu siapa dia, Muhammad saw sang Rosul teladan. Masalah cintapun beliau mempunyai dalil sendiri,

Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (QS. Al Balad: 17)

Wallahu’alambishowab

dari berbagai sumber

0 komentar: