Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Rabu, 04 Januari 2012

Hati-hati dengan Ucapanmu Hai Orang Tua

Suatu ketika saat saya mengantar seorang ustadz pulang dari mengisi kajian di bulan Ramadhan kemarin, saya sempat berdiskusi mengenai anak-anak sekarang yang bengal. Kemudian beliau memberikan ilustrasi tentang perkataan dan doa. 

Banyak orang terkadang tanpa sengaja sering berkata-kata keras dan kotor dihadapan anak-anak mereka. Dan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kejiwaan mereka. Dan yang lebih parah lagi adalah, perkataan yang keluar itu berubah menjadi sebuah doa.
 
Beliau mencontohkan tentang keponakannya yang hiper-aktif. Saking hiper-aktifnya, sang anak berulangkali membuat orang-orang disekitarnya naik darah, bahkan tak jarang sang anak membuat nangis teman-teman sebayanya. Tak ayal, banyak tetangga yang berkata-kata kotor bahkan menyumpahi anak tersebut: dasar anak nakal, dasar anak bengal, anak tak tahu diatur, dan lainnya.
 
Adakalanya seorang ayah atau ibu marah terhadap anaknya hingga mendoakan keburukan. Bisa jadi doa yang mereka sampaikan dikabulkan hingga anak makin bertambah rusak. Keluarga mengira sang anak masih berwatak nakal dan tidak mau mengubah sikapnya, bahkan makin bertambah nakal. Mereka lupa bahwa sebernarnya mereka telah  mengutuk anak, sehingga sang anak makin bertambah nakal dan tidak terobati lagi.
 
Menjadi orang tua yang baik, bagaimana kita akan mensikapi perilaku anak tersebut? Beliau kemudian menjelaskan bahwa ayah dari keponakannya tersebut paham bagaimana memperilakukan anaknya. Dalam keadaan seperti ini orang tua harus senantiasa bersabar seraya berdoa untuk kebaikan sang anak: ‘Ya Alloh, buktikan bahwa anak saya adalah anak yang sholeh, baliklah semua doa keburukan yang ditujukan kepada anak saya.”
 
Sabda Rasulullah: “Tidak ada yang dapat menolak takdir, kecuali doa.” (HR. Ibnu Majah)
 
Beliau menjelaskan lagi kondisi keponakannya saat ini menjadi anak yang sholeh, sopan santun, dan manut sama orangtuanya. Perkataan-perkataan dan doa-doa buruk dari tetangganya yang bertuju kepada anaknya pun terbalikkan semua.
 
“Inilah keajaiban dari doa akhi!!” Tekan beliau.
 
Beliau mengutip salah satu ayat surah Al Mukmin ayat 60, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Doa adalah suatu sinyal bagi kita bahwa kita adalah makhluk yang bergantung. Rasulullah pun pernah menyampaikan perihal tentang doa, “Janganlah kalian medoakan keburukan untuk diri kalian, janganlah kalian mendoakan keburukan untuk anak-anak kalian, janganlah kalian mendoakan keburukan untuk pelayan kalian, dan janganlah kalan mendoakan keburukan untuk harta benda kalian agar jangan sampai kalian menjumpai suatu saat yang didalamnya Allah member semua permintaa, kemudian mengabulkan (doa) kalian.”
 
Orang tua harus dapat mengontrol penuh lisan dan perkataannya. Agar tidak terlontar ancaman atau ucapan yang bisa menjadi doa keburukan bagi sang anak. Doa itu tak harus sesuatu yang khusus diucapkan saat bersimpuh di hadapan Allah. Semua ucapan yang terlontar baik disengaja ataupun tidak dan baik ucapan baik ataupun buruk bisa menjadi suatu doa. Dan doa orang tua terhadap anak adalah doa yang diijabahi.
Sumodisastro - Kudus, 03 Januari 2012
Referensi: Islamic Parenting - Aqwam

0 komentar: