Ikatlah Ilmu itu dengan Tulisan - Ali ibnu Abu Tholib

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat datang saudaraku, kami ucapkan dalam blog ini semoga dapat memberi manfaat kepada anda dengan keberadaan blog ini. terimakasih telah mengunjungi kami.

Wasslamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

"Remember God in prosperity, and He will remember you in adversity (Ingatlah Allah dalam keadaan senang, niscaya Alah akan mengingatmu dalam keadaan susah." - Muhammad SAW.

Kamis, 25 Juni 2009

Tarhib Ramadhan 2

Tarhib Ramadhan
Tiada ucapan yang lebih mulia yang dapat kita lafalkan untuk menyongsong Ramadhan, melebihi kita syukur kehadirat Ilahi Rabbi. Bersyukur sesuai dengan makna dan hakikat sebenarnya, bersyukur atas segala ni’mat-Nya. Pada tahun ini kita Insya-Allho akan kembali bertemu dengan tamu mulia bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan diwajibkan shiyam dan diturunkan Al Qur’an sebagai hidayah untuk manusia. Malam diturunkan Al Qur’an disebut Kemuliaan (Lailatul Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan ibadah dan pembinaan kaum muslimin menuju derajat muttaqin.
Ramadhan merupakan hadiah dari Allah SWT untuk orang-orang beriman selama satu bulan dalam setahun. Hadiah Rabbaniyah agar derajat dan kualitas kemanusiaan mereka meningkat sehingga menjadi orang-orang yang bertaqwa. Suatu amal ibadah yang sangat bermanfaat bagi orang-orang beriman pada saat mereka membutuhkan kekuatan iman dan ruhiyah untuk menghadapi kondisi-kondisi sulit dan berat dalam kehidupan mereka. Dan dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan tambahan gizi kekuatan iman dan ruhiyah, sehingga posisi mereka meningkat naik jauh melebihi permasalahan yang dihadapi. Maka dalam suasana keimanan dan ruhiyah yang kuat, umat Islam dapat sukses mengatasi segala permasalahan hidupnya.
Ramadhan dating bukan untuk membuat umat Islam lemah, lesu, dan takut, karena melaksanakan ibadah shaum, tilawah Al-Qur’an dan Tarawih. Tetapi Ramadhan dating untuk membuat umat Islam lebih kuat, bersemangat, berani dan berjihad membebaskan ominasi musuh-musuhnya, baik musuh internal berupa syahwat dan syetan maupun musuh eksternal dari orang-orang kafir yang mengadakan kerusakan dimuka bumi. Demikianlah yang terjadi dalam perjalanan sejarah umat Islam di bulan Ramadhan.
Momentum tahunan Ramadhan ini, harus dipersiapkan oleh umat Islam dengan sebaik-baiknya sehingga Visi Ramadhan dapat tercapai, yaitu terealisirnya ketakwaan. Ketakwaan yang sebenarnya, ketaqwaan di seluruh lapangan kehidupan, ketaqwaan di rumah, ketaqwaan di masjid, ketaqwaan di kantor, ketaqwaan di sejkolah dan kampus, ketaqwaan di pasar, dan ketaqwaan di mana kita berada. Ketaqwaan inilah yang melahirkan keberkahan dari langit dan bumi, pembuka pintu rahmat Allah SWT dan jalan keluar dan solusi atas segala krisis multidimensional.
Khutbah Rasulullah menyambut Ramadhan
Rasulullah sangat gmbira dan memberikan kabar gembira kepada umatnya dengan datangnya bulan Ramadhan. Rasulullah menyebutkan keutamaan-keutamaannya dalam pidato penyambutan bulan suci Ramadhan:
Dari Salman Al Farisi ra. Berkata: “Rasulullah saw berkhutbah pada hari terakhir bulan sya’ban: ‘Wahai manusia telah dating kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang-orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun’. Kami berkata: ‘Wahai rosulullah saw tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa?’ Rasul bersabda: ‘Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang meringankan orang yang dimilikinya, maka Allah mengampuninya dan dibebaskan dari api neraka. Perbanyaklah melakukan 4 hal; dua perkara membuat Allah ridha dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. 2 hal itu adalah; Syahadat Laa ilaha illallah dan beristighfar kepada-Nya. Adapun 2 hal yang Allah tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api neraka. Siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, Allah akan memberikan minum dari telagaku (Rasul saw) satu kali minuman yang tidak akan pernah haus sampai masuk.” (HR al-Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani).
Dalam hadist lain beliau barsabda: “Umatku diberi lima kebaikan pada bulan Ramadhan sesuatu yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya: Pertama, bau mulut seorang yang berpuasa lebih wangi dari bau misik. Kedua, malaikat memintakan ampun sampai berbuka. Ketiga, setiap hari Allah menghiasi surga milik orang yang berpuasa, kemudian berkata (pada surga): “Hamba-hamba yang shalih sebentar lagi akan melpas kepnatan dan kesusahannya dan datang kepadamu”. Keempat, syetan-syetan dibelenggu dan tidak dapat bebas berkeliaran sebagaimana bulan lain. Kelima, diampuni dosanya di akhir malam. Diantara sahabat berkata: “Wahai Rosulullah saw, apakah pada malam kemuliaan (Lailatul qadar)?” Rasul saw menjawab: “Tidak, tetapi seorang pekerja akan disempurnakan balasannya ketika pekerjaan selesai” (HR Ahmad, al-Bazzar, Abu Syaikh, al-Baihaqi, dan al-Asbahani). Subhanallah.

Kajian Konprehensif tentang Ramadhan, oleh Syariah Consulting Center

0 komentar: